Pages

Sabtu, 10 Desember 2011

Gaya Styles atau Berjilbab

GAYA STYLES ATAU BERJILBAB ??????
Jangan minder buat pakek jilbab !!!

            Hmmpp…. Buat para wanita nih,, khususnya para remaja yang ingin berjilbab untuk nutup aurat kalian, dan juga merupakan suatu bentuk ibadah… jangan takut minder ???
            Kebanyakan nich, ya ?? remaja perempuan  zaman sekarang minder kalo pakek jilbab.. karena lingkungan teman-temannya yang selalu pake model – model baju yang lagi trend, ngikutin gaya rambut yang lagi trend (selalu up to date ) jadi..kita kan nggak perlu juga ngikutin gaya-gaya seperti itu, atau harus beli accecoris buat rambut, buat apalah…… !!!so, kita bias jadi lebih hemat kan ???? tapi, biasanya tuh!!! kalo Cuma dia yang pakek jilbab sendirian,, wah ?? pasti banyak mindernya !!???  belum lagi, kalo teman-temannya selalu ngomongin tentang style, gaya,, daann… apalagi tentang cowo  yang suka pacarnya berpakaian sesuai dengan trend yang ada….. haaadeeehhh--“ jadi mati gaya nih , kalo gaul sama mereka !!

            Taaappii…..?? buat para remaja perempuan nih, khususnya yang ingin merubah penampilan kalian untuk menggunakan jilbab, jangan takut dibilang cupu, apalagi minder ????..... karena ya?? Asal kalian tau, cowo-cowo itu pasti lebih suka wanita yang menggunakan jilbab, apalagi disertai kepribadian yang agamis,,, waaahh?? Pasti tambah mati berdiri deh tuh cowo !!! so,, kalian jangan sampe ada pikiran, kalo menggunakan jilbab cowo-cowo bakal ngatain kalian anak yang cupu atau nggak styles….

            Lagipula, banyak banget lhoh kelebihan dari pakek jilbab itu….
Kalian tambah terlihat anggun, pastinya…
Dengan menggunakan jilbab, dan berbusana muslim .. pasti kalian tambah terlihat anggun dan cantik, dimata anak cowok tuh, kalian lebih tinggi harganya,,,
Kayak gini nih, salah satu ungkapan teman kita tentang cewwee berjilbab
Iqbal,P ( sman 18 sby )
Cewe yang mengenakan jilbab, terlihat sosok wanita yang sederhana, dan tentunya lebih terlihat anggun. So, itulah sisi yang menarik dari perempuan berjilbab… wah?? Apalagi disertai kepribadian yang muslimah tuh?? Dan cewe’ yang seperti itu terlihat mempunyai sifat yang gak neko-neko. So, pasti banyak cowo ang suka,

bisa ngelindungin diri kita.
Di zaman kayak sekarang ini, kan banyak tuh cowo-cowo kurang ajar yang sok minta kenalan, lalu megang atau menjail badan kita,, terutama di pinggir jalan kota metropolitan. Lhah?? Dengan menggunakan jilbab, dan berbusana muslim yang rapi,, pasti tuhcowok nggak bakal berani deh ??
Menjadi cermin kepribadian kita
Orang yang menggunakan jilbab akan  mencerminkan kepribadiannya . jadi, padangan pertama seorang cowo melihat sosok wanita yang berjilbab, pasti  argument mereka yang pertama mengganggap kalo kalian cewe yang gak suka main laki-laki, dan dapat dikatakn kalo kalian anak yang baik.

Eittsss!!! Tapi inget !!!setelah kalian menggunakan jilbab, pakailah bener-benar, dengan niat yang pertama adalah “ibadah “. Jangan sampai jilbab itu kamu pakai musim-musiman aja. Dan juga hal paling penting ! setelah kalian sudah menggunakan jilbab, kalian harus menjaga kepribadian , menjadi pribadi yang baik. ( tidak urakan ). Sebab itu akan mencoreng nama kalian, dan juga dapat mencoreng nilai agama kita “ islam “. ( by : binta )

Semua Berawal dari Mimpi

SEMUA BERAWAL DARI MIMPI

Mimpi adalah kunci. Begitu kata Giring ‘Nidji’. Dengan  bahasa yang lebih sederhana, mimpi adalah titik awal sebuah pencapaian. Segala keinginan bersumber dari mimpi. Seorang yang punya mimpi menandakan bahwa ia masih memiliki kehidupan dan berniat untuk hidup.
Kedengarannya memang seollah muluk. Namun, itulah realitanya. Banyak orang meraih kesuksesan yang mungkin pada awalnya hanya sebuah mimpi.
Mimpi setiap orang tentu berbeda. Setiap orang menginginkan pencapaian maksimal dalam hidupnya. Namun, setiap pemimpi memiliki batas maksimalnya sendiri dalam bermimpi.
Lingkungan yang  penuh dengan persaingan sehat orang-orang berilmu pengetahuan akan memacu seseorang untuk bermimpi lebih besar dari apa yang diraih kebanyakan orang di lingkungannya. Namun, ada kalanya lingkungan itu pula yang berdampak pada kemalasan seseorang  hingga mematikan mimpinya. Ia bahkan tak lagi punya mimpi.
Sebaliknya, lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang dengan  tingkat pendidikan rendah dan kehidupan yang masih mengagungkan nilai-nilai adat yang tradisional dan kolot, membuat seseorang enggan untuk bermimpi. Bahkan, tida terlintas untuk bermimpi.
Kondisi seperti ini masih banyak di temui di daerah-daerah perkampungan yang  kehidupannya jauh dari lingkungan perkotaan. Masih banyak anggapan bahwa hanya orang-orang berduit dan orang-orang pintar saja yang bisa sekolah dan meraih mimpinya. Padahal, sekolah tinggi tidak hanya bisa ditempati orang-orang pintar dan berduit saja.
Dengan demikian, pengaruh lingkungan bagi lahirnya sebuah mimpi tidaklah selalu nyata. Semua akan bergantung dengan keinginan manusia itu sendiri untuk mengubah pola pikir yang itu-itu saja. Semua bergantung pada keinginan untuk hidup lebih baik dari keadaan sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang berani untuk mendobrak semua kemalasan dan hal-hal lain yang menghalanginya untuk bermimpi.
Jadi, jangan pernah takut untuk bermimpi! Jangan pernah merasa kerdil untuk memiliki satu mimpi besar! Mimpi atau cita-cita bukkan lagi celotehan saat balita, melainkan tombak awal bagi kehidupan kita untuk menggapai kesuksesan.


source : http://www.anneahira.com/mimpi.htm

Alat Komunikasi Tradisional

1.  Bedug
Alat telekomunikasi ini digunakan untuk mengirimkan informasi tertentu dalam kurun waktu tertentu, khususnya oleh masyarakat beragama Islam.
2.  Tifa
Alar telekomunikasi bunyi-bunyian pukul dari Indonesia Bagian Timur (Maluku) biasanya digunakan untuk upacara adat, ritual dan kebutuhan lainnya.
3.  Lonceng
Alat telekomunikasi ini digunakan untuk mengirimkan informasi tertentu dalam kurun waktu tertentu, khususnya oleh masyarakat beragama Kristen.
4.  Gong/Bende
Alat ini digunakan pada jaman kerajaan untuk mengumpulkan rakyat, biasanya jika ada pengumuman dari kerjaaan


Source : http://museumtelekomunikasi.wordpress.com/2008/07/15/alattelekomunikasi-tradisional/

Rabu, 07 Desember 2011

Bagaimana sebenarnya tuntunan menghatamkan Al-Qur’an.


Bagaimana sebenarnya tuntunan menghatamkan Al-Qur’an.

D
emi kefakihan dan kefahaman terhadap ayat yang dibaca , Nabi Muhamad Saw. Tidak membenarkan menghatamkan bacaan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Dengan demikian setiap hari dibatasi maksimal 10 juz sehingga dapat menghatamkan bacaan Al-Qur’an tidak kurang dari tiga hari.

Hadist Nabi Saw. Yang dikeluarkan oleh Imam Malik menyatakan bahwa Nabi Saw. Tidak pernah menghatamkan bacaan Al-Qur’an dalam satu hari . bahkan beliau menunjukkan kepada Abdullah Ibn Amr ra. Ketika menghatamkan bacaan Al-Qur’an dalam waktu yang relative singakt Nabi Saw. Berasabda :

“ khatamkan bacaan Al-Qur’an selama satu bulan . Abdullah berkata : Tetapi saya masih mampu membaca lebih banyak sehingga dapat menghatamkan lebih cepat. Nabi SAW. Bersabda : kalau begitu khatamkan bacaan Al-Qur’an selama dua puluh hari . Abdullah berkata : Tetapi saya masih mampu membaca lebih banyak sehingga dapat menghatamkan lebih cepat lagi. Nabi SAW. Bersabda : kalau begitu khatamkan bacaan Al-Qur’an selama tujuh hari. Jangan menambah bacaan kamu lagi sehingga kamu dapat mengahatamkannya lebih cepat “ . ( HR. Bukhari dan Muslim ).


Dalam riwayat lain : “ Kemudian Nabi Saw. Memberi kelonggaran lagi , dia diijinkan membaca lebih banyak lagi sehingga dapat menghatamkan bacaan Al-Qur’an selama tiga hari”. HR. Nasai dan Turmudzi . hadis ini dinilai sah oleh Imam Turmudzi. Dalam riwayat lain : “Nabi dengan tegas mengharamkan seseorang menghatamkan bacaan Al-Qur’an kurang dari tiga hari “. HR. Darimi dan Sa’id Ibn Mansur dengan sanad ( mata rantai perawi ) yang sah.

Dalam riwayat lain Nabi Saw. Memberi peringatan keras kepada  orang yang menghatamkan bacaan Al-Qur’an kurang dari tiga hari bahwa dia tidak akan memahami bacaanya. Sebagaimana hadis Nabi Saw. “ Barang siapa menghatamkan bacaan Al-Qur’an kurang dari tiga hari , maka dia tidak akan dapat memahami bacaan nya “. HR. Ahmad dengan sanad ( mata rantai perawi ) yang sah. 





JENIS KELAMIN BAYI


JENIS KELAMIN BAYI


Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan al-qur’an . Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seseorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria , dan “XX” pada wanita.penanaman ini di dasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk-bentuk huruf ini. Kromosom Ymembawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian , sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seseorang manusia baru berawal dari penggabungan salah satu dari kromosom ini , yang pada pria dan wanita , ada dalam keadaan berpasangan . pada wanita kedua bagian sel kelamin yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi , membawa kromosom X. sebaliknya . sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda , satu berisi kromosom X. dan yang lainya berisi kromosom Y. jika satu telur berkromosom X dari wanita ini berfgabung dengan sperma yang membawa kromosom Y maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pri.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita. Tak satupun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukanya ilmu genetika pada abad ke 20 . bahkan di  banyak masyarakat , diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita . inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika melahirkan bayi perempuan . namun tiga belas abad sebelum penenuan gen manusia , al qur’qn telqh mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan tkhayul ini. Dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetaqpi air mani dari pria.